Dalam
budaya dan kehidupan masyarakat Sunda, lalab sudah merupakan bagian yang tidak
dapat dipisahkan sejak dahulu hingga sampai saat sekarang ini, tidak ada lalab itu rasanya seperti tidak makan. Kalau dahulu lalab memiliki arti tersendiri
dalam kehidupan tradisi di pedesaan, sekarang sudah merupakan bagian dari
lingkungan kehidupan modern masyarakat kota. Lalab yang terdiri dari daun,
pucuk, buah muda atau biji tanaman segar, sudah merupakan bagian dari program
WHO "back to nature" atau makanan kaya serat, mineral dan vitamin
untuk kesehatan dan kebugaran.
Lalab atau sayuran merupakan makanan berserat. Karenanya memakan lalab dan
sayuran mentah akan banyak manfaatnya untuk kesehatan dan kebugaran tubuh serta
kehalusan dan keindahan kulit, terutama untuk kulit muka wanita. Kalau
masyarakat Barat (khususnya Eropa dan Amerika) bangga terhadap makanan segar
asal tanaman yang disebut salads, maka masyarakat Indonesia juga bangga dengan "lalab"
khususnya bagi kalangan masyarakat Sunda.
Obat peningkat "gairah", tidak selamanya harus berasal dari obat
hasil pabrikan yang mengandung banyak unsur kimia. Dalam hal ini kalau terus
menerus dikonsumsi akan mempunyai efek samping. Obat-obatan yang berasal dari
bahan-bahan alami seperti tanaman khususnya bagian dari tertentu yang
berkhasiat sebagai obat dapat meningkatkan gairah.
Lalab "Tempo Doeloe"
Dari catatan lama tentang adat, kebiasaan dan tradisi orang Sunda, yang disebut
lalab "tempo doeloe" umumnya berbentuk daun muda atau pucuk tanaman
dari tumbuh-tumbuhan liar, baik yang ditemukan di hutan, sawah, kebun serta
tempat-tempat lainnya. Jenis-jenis dari tanaman lalab tempo doeloe yang
sekarang masih ada bahkan masih bisa dibeli atau didapatkan, serta jenis
tanaman yang hanya tinggal kenangan merupakan masalah yang belum banyak
dibicarakan. Misalnya saja antanan, gelang, gewor, godobos, jotang, jonge,
sintrong dan senggang, saat ini masih bisa didapatkan di pedesaan. Walau dalam
keadaan sudah langka, lalab tempo doeloe seperti bunut, jambu mede, jambu bol,
koang, kosambi, kemang, kihapit, lampeni, mareme, putat dan sebagainya,
kadang-kadang masih bisa ditemukan juga.
Lalab di Tempat Kondangan
Kehadiran lalab - sambal pada acara kondangan di Jawa Barat, sudah merupakan
hal yang umum dan biasa. Misalnya untuk mengurangi peningkatan kadar kolesterol
dalam darah yang diakibatkan makanan berlemak, dengan memakan lalab akan banyak
menolong dalam menurunkan kadar lemak dalam darah. Tercatat lebih dari 10 jenis
lalab yang umumnya ditemukan pada acara kondangan seperti kubis, buncis,
ketimun, labu muda, paria, kacang panjang, imba (kedondong cina), daun ketela,
terung, tespong dan surawung.
Lalab di Rumah Makan Sunda
Keberadaan rumah makan ke-Sunda-an ternyata bukan hanya di daerah Jawa Barat
saja, tetapi sudah merambah ke daerah di luar Jawa Barat. Lalab sambal
merupakan daya tarik yang khas pada rumah makan Sunda disamping pepes ikan,
cobek ikan, ikan bakar dan sebagainya. Rasanya makanan kurang nikmat kalau
didalam menunya tidak terhidang lalab dengan sambalnya. Beberapa jenis lalab
yang sudah biasa dihidangkan adalah daun ketela pohon, jaat, jengkol, leunca,
petai, seladah air, serawung, terung dan tespong.
Lalab dan Penyakit Masa Kini
Tanaman sejak pucuk, daun, bunga, buah, batang dan umbi mengandung zat gizi
yang baik untuk pertumbuhan dan kesehatan tubuh. Beberapa lalab yang berkhasiat
untuk pencegahan dan penyakit adalah sebagai berikut:
§
Kencing manis/diabetes mellitus: bisa
diobati dengan 3 jenis makanan/lalab, yaitu koneng gede, temulawak, jengkol dan
petai.
§
Penyakit Maag: bisa diobati dengan
kunyit (kunir atau koneng), caranya adalah dengan memarut kunyit, tambahkan air
matang, disaring tambahkan sebutir kuning telur, dan diminum setiap hari
setelah sarapan pagi.
§
Obat lemah syahwat dan awet muda: Dengan
mencampur 5 buah kembang sirih kering ditambah sedikit merica dan ragi kue,
digerus hingga hancur menjadi tepung.
§
Obat peningkat "gairah": Kalau
rutin memakan biji wijen, biji waluh/labu besar, ginseng, dikeringkan dan
dibuat serbuk serta diseduh air akan bisa meningkatkan gairah.
§
Bau mulut dan badan: Dengan sering makan
lalab daun beluntas atau meminum rebusan daun sirih.
Sumber :
0 komentar:
Posting Komentar