Asuhan Keperawatan Dengan Gangguan Konsep Diri (Self Concept)

1.      Asuhan Keperawatan Dengan Gangguan Konsep Diri
A.    Pengkajian
1)      Citra tubuh
Ø  Kehilangan/ kerusakan bagian tubuh ( anatomi dan fisiologi)
Ø  Perubahan ukuran, bentuk dan penampilan tubuh akibat penyakit
Ø  Proses penyakit dan dampaknya terhadap struktur dan fungsi tubuh
Ø  Proses pengobatan seperti radiasi dan kemoterapi
Contoh pertanyaan yang diajukan dalam pengkajian citra diri:
-          Apakah ada bagian dari tubuh anda yang anda ingin ubah?
-          Apakah anda merasa nyaman mendiskusiakan mengenai pembedahan anda?
-          Apakah anda merasa berbeda atau inferior terhadap orang lain?
-          Bagaimana perasaan anda mengenai penampilan anda?
-          Perubahan seperti apa yanga anda harapkan terjadi pada tubuh anda setelah pembedahan?
-          Bagaimana orang terdekat anda beraksi terhadap perubahan pada tubuh anda?
2)      Harga diri
Ø  Penolakan
Ø  Kurang penghargaan
Ø  Pola asuh overprotektif, otoriter, tidak konsisten, terlalu dituruti, terlalu dituntut
Ø  Persaingan antar saudara
Ø  Kesalahan dan kegagalan berulang
Ø  Tidak mampu mencapai standar
Contoh pertanyaan ang diajukan pada pengkajian harga diri:
-          Apakah anda puas dengan hidup anda?
-          Apakah yaga anda rasakan mengenai diri sendiri?
-          Apakah anda mendapat yang diiinginkan?
-          Tujuan apa dalam hidup anda yang penting?
3)      Peran
Ø  Sterotipik peran seks
Ø  Tuntutan peranan kerja
Ø  Harapan peran kultural
Contoh pertanyaan yang diajukan dalam pengkajian performa peran, adalah :
-          Ceritakan mengenai keluarga anda
-          Bagaimana hubungan anda dengan orang terdekat?
-          Apa tanggung jawab anda dalam keluarga?
-          Peran atau tanggung jawab yang ingin anda ubah?
-          Apakah anda bangga akan anggota keluarga anda?
4)      Identitas
Ø  Ketidakpercayaan orang tua
Ø  Tekanan dari peer group
Ø  Perubahan struktur social
Contoh pertanyaan yang diajukan dalam pengkajian identitas diri:
-          Bagaimana anda menggambarkan karakteristik anda?
-          Bagaimana orang lain menggambarkan diri anda?
-          Apa yang disukai dalam diri anda?
-          Apa yang ada kerjakan dengan baik?
-          Apa saja kekuatan, bakat dan kemampuan anda?
-          Apa yang anda ingin ubah pada diri anda dan jika anda bisa mengubahnya yang sangat mengganggu anda, jika anda berpikir seseorang tidak menyuakai anda?


B.     Stressor Presipitasi
1)     Trauma
Situasi yang membuat individu sulit menyesuaikan diri, khususnya trauma emosi seperti penganiayaan, atau menyaksikan kejadian yang mengancam kehidupan.
2)     Ketegangan peran
Rasa frustasi saat individu merasa tidak mampu melakukan peran yang bertentangan dengan hatinya atau tidak merasa sesuai dalam melakukan perannya.
3)     Perilaku
o   Citra tubuh
Ø  Menolak menyentuh atau melihat bagian tubuh tertentu
Ø  Menolak bercermin
Ø  Tidak mau mendiskusikan keterbatasan atau cacat tubuh
Ø  Menolak usaha rehabilitasi
Ø  Usaha pengobatan mandiri yang tidak tepat
Ø  Menyangkal cacat tubuh
                                      
o   Harga diri rendah
Ø Mengkritik diri atau orang lain
Ø Produktivitas menurun
Ø Gangguan berhubungan
Ø Ketegangan peran
Ø Pesimis menghadapi hidup
Ø Keluhan fisik
Ø Penolakan kemampuan diri
Ø Pandangan hidup bertentangan
Ø Destruktif kepada diri
Ø Menarik diri secara sosial
Ø Penyalahgunaan obat-obatan
Ø Menarik diri dari realitas
Ø Khawatir
Ø Merasa diri paling penting
Ø Destruktif pada orang lain
Ø Merasa tidak mampu
Ø Merasa bersalah
Ø Mudah tersinggung/ marah
Ø Perasaan negatif terhadap tubuh

o   Kerancuan identitas
Ø Tidak ada kode moral
Ø Kepribadian yang bertentangan
Ø Hubungan interpersonal yang ekploitasi
Ø Perasaan hampa
Ø Perasaan menganbang tentang diri
Ø Kehancuran gender
Ø Tingkat ansietas tinggi
Ø Tidak mampu empati pada orang lain
Ø Masalah estimasi
4)      Mekanisme koping
o   Pertahan jangka pendek
Ø  Aktivitas yang dapat memberikan pelarian sementara dari krisis, contohnya: kerja keras, nonton
Ø  Aktivitas yang dapat memberikan identitas pengganti sementara, contohnya: ikut kegiatan social, politik, agama
Ø  Aktivitas yang sementara dapat menguatkan perasaan diri, contohnya kompetisi percapaian akademik
Ø  Aktivitas yang mewakili upaya jarak pendek untuk membuat masalah identitas menjadi kurang berarti dalam kehidupan, misalnya : penyalahgunaan obat
o   Pertahanan jangka panjang
Ø  Penutupan identitas
Adopsi identitas premature yang diinginkan oleh orang yang penting bagi individu tanpa memperhatikan keinginan, aspirasi, potensi diri individu
Ø   Identitas negative
Asumsi identitas yang tidak wajar untuk dapat diterima oleh nilai- nilai harapan
o   Mekanisme pertahanan ego
Ø  Fantasi
Ø  Dissosiasi
Ø  Isolasi
Ø  Proyeksi
Ø  Displacement
Ø  Marah/ amuk pada diri sendiri

C.    Diagnosa Keperawatan
Diagnosa yang mungkin muncul pada klien dengan gangguan konsep diri, antara lain (Nanda,2001)
1)      Gangguan citra tubuh
2)      Konflik peran orang tua
3)      Gangguan identitas diri
4)      Ketidakefektifan performa peran
5)      Harga diri rendah kronis
6)      Harga diri rendah situasional
7)      Ansietas
8)      Isolasi sosial
9)      Ketidakberdayaan
10)  Keputusasaan


D.    Rencana Tindakan Keperawatan

Ansietas
1.                  Pengertian
Ansietas adalah perasaan tidak nyaman atau kekhawatiran yang samar disertai respon yang autonom (sumber seringkali tidak sprsifik atau tidak dikethui oleh individu), perasaan takut yang disebabkan oleh antisipasi terhdap bahaya. (Nanda.2012).
2.                  Tanda dan Gejala
      Respons fisik yang mungkin ditemukan:
a.       Sering napas pendek
b.      Nadi dan tekanan darah naik
c.       Mulut kering
d.      Anoreksia
e.       Diare/konstipasi
f.       Gelisah
g.      Berkeringat
h.      Tremor
i.        Sakit kepala
j.        Sulit tidur
Respons Kognitif
a.       Lapang persepsi menyempit
b.      Tidak mampu menerima rangsang luar
c.       Berfokus pada apa yang menjadi perhatiannya
Respons Perilaku dan Emosi
a.       Gerakan tersentak-sentak
b.      Bicara berlebihan dan cepat
c.       Perasaan tidak aman

3.                  Intervensi
Individu
            a. Tujuan
1)      Pasien mampu mengenal ansietas
2)      Pasien mampu mengatasi ansietas melalui tehnik relaksasi
3)      Pasien mampu memperagakan dan menggunakan tehnik relaksasi untuk mengatasi ansieta
b. Tindakan Keperawatan
1)      Bina hubungan saling percaya
Dalam membina hubungan saling percaya perlu dipertimbangkan agar pasien merasa aman dan nyaman saat berinteraksi.
Tindakan yang harus dilakukan dalam membina hubungan saling percaya adalah:
a)      Mengucapkan salam terapeutik
b)      Berjabat tangan
c)      Menjelaskan tujuan interaksi
d)     Membuat kontrak topik, waktu dan tempat setiap kali bertemu pasien
2)      Bantu pasien mengenal ansietas:
a)      Bantu pasien untuk mengidentifikasi dan menguraikan perasaannya.
b)      Bantu pasien menjelaskan situasi yang menimbulkan ansietas
c)      Bantu pasien mengenal penyebab ansietas
d)     Bantu klien menyadari perilaku akibat ansietas
3)      Ajarkan pasien teknik relaksasi untuk meningkatkan kontrol dan rasa percaya diri:
a)      Pengalihan situasi
b)      Latihan relaksasi:
(1)   Tarik napas dalam
(2)   Mengerutkan dan mengendurkan otot-otot
c)      Hipnotis diri sendiri (latihan 5 jari)
4)      Motivasi pasien melakukan tehnik relaksasi setiap kali ansietas muncul

Keluarga
a.   Tujuan                                             
1)      Keluarga mampu mengenal masalah ansietas pada anggota
 keluarganya
2)      Keluarga mampu memahami proses terjadinya masalah ansietas
3)      Keluarga mampu merawat anggota keluarga yang mengalami
ansietas
4)      Keluarga mampu mempraktekkan cara merawat pasien denga
 ansietas
5)      Keluarga mampu merujuk anggota keluarga yang mengalami
 ansietas
b.  Tindakan Keperawatan
1)  Diskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat pasien
2)  Diskusikan tentang proses terjadinya ansietas serta tanda dan gejala
3)  Diskusikan tentang penyebab dan akibat dari ansietas
4) Diskusikan cara merawat pasien dengan ansietas dengan cara mengajarkan tehnik relaksasi :
a)   Mengalihka situasi
b)   Latihan relaksasi : napas dalam, mengerutkan dan mengendurkan otot  
c)   Menghipnotis diri sendiri (latihan 5 jari)
5) Diskusikan dengan keluarga perilaku  pasien yang perlu dirujuk dan bagaimana merujuk pasien
6)  Terapi Aktivitas Kelompok

E.     Hasil yang diharapkan
1.      Klien dapat membina hubungan saling percaya
2.    Klien dapat menyebutkan aspek positif dan kemampuan dirinya fisik, intelektual, system pendukung
3.      Klien berperan serta dalam perawatan dirinya
4.      Percaya diri klien meningkat dengan menetapkan tujuan yang realistis.

      Ketidakefektifan performa peran
1.      Pengertian
Pola perilaku dan ekspresi diri tidak sesuai dengan konteks lingkungan, norma dan harapan (Nanda, 2005).
2.      Tanda dan Gejala
a.       Perubahan persepsi mengenai peran
b.      Penolakan peran
c.       Perubahan pola tanggung jawab
d.      Diskriminasi
e.       Ketegangan peran
f.       Pesimis
g.      Motivasi dan percaya diri tidak adekuat
h.      Konflik peran
i.        Kebingunan peran
j.        Cemas
k.      Pengetahuan tidak adekuat
l.        Kompetensi peran dan ketrampilan tidak adekuat
m.    Peran berlebih
n.      Ketidakpuasan peran

3.      Intervensi
a.   Tujuan Umum
Klien memahami perilaku dan ekspresi diri sesuai dengan perannya.
b.   Tujuan Khusus: Klien mampu :
1) Melakukan komunikasi antara anggota keluarga secara langsung dan jelas
2)  Melakukan perubahan peran
 c. Tindakan
1)  Mengenal peran: peran dalam hidup, peran dalam keluarga, periode transisi peran dalam kehidupan, perasaan terhadap peran yang dilakukan
2) Mengenal perubahan peran: perilaku yang diperlukan terhadap perubahan peran, perubahan peran saat sakit
3)   Melatih klien untuk melakukan strategi manajemen perubahan peran

4)  Melatih klien cara adaptasi terhadap perubahan peran.

Daftar Pustaka
  1. Keliat, B.A ( 1994 ), Gangguan Konsep Diri, Jakarta, EGC
  2. Keliat, B.A. ( 1998 ), Gangguan Koping, Citra Tubuh dan Seksual pada Klien Kanker, Jakarta, EGC
  3. Keliat, B.A, ( 1998 ), Penetalaksanaan Stress, Jakarta
  4. Stuart, G.W., dan Sundeen, S.J. ( 1995 ), principle and practice of psychiatric nursing, ( 5 th ed)
  5. Towsend, M.C.( 1998 ). Diagnosa Keperawatan pada Keperawatan psikiatri : Pedoman untuk pembuatan Rencana keperawatan, Jakarta : EGC ( Terjemahan ).

0 komentar:

Posting Komentar

 

Support

Support

Support

Support

Support

Support