DIAGNOSA
KEPERAWATAN
1. Cemas
berhubungan dengan ketidakmampuan koping individu sekunder kurang pengetahuan
terhadap penyakitnya dan prosedur PCI
DS : pasien menyatakan cemas dengan penyakit dan rencana
prosedur PCI,
DO :
wajah tegang, gelisah, Heart Rate
meningkat, tekanan darah meningkat
Tujuan : rencana
keperawatan pasien tidak cemas setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x24 jam
Intervensi keperawatan :
a. Mendampingi pasien dan keluarga saat dr Yani menjelaskan tentang penyakitnya dn rencana
prosedur PCI
b. Memberikan surat
ijin tindakan dan surat jaminan untuk di tandatangani dan diurus sesuai jaminan
c. Menjelaskan
kepada pasien persiapan prosedur PCI (puasa 4 jam sebelum prosedur, cukur-cukur
daerah punksi sheet catheter, pemeriksaan laboratorium, pemasang condom
catheter, pemberian therapy obat2an)
d. Memberikan
therapy aspilet loading peroral 320 mg dikunyah peroral dilanjutkan plavix 600
mg peroral
e. Memberikan
injeksi integrilin bolus 14,9ml dilanjut dengan drip 10ml/hari
f. Mengingatkan
kembali kepada pasien untuk tetap puasa sampai saat prosedur
g. Mencukur-cukur
daerah femoralis, simpisis pubis dan radialis kiri
h. Memasang kondom
Catheter
i. Menganjurkan
keluarga pasien untuk memberi dukungan, mendampingi dan berdoa untuk
keberhasilan prosedur PCI dan kesembuhan pasien sesaat sebelum prosedur PCI
j. Berkolaborasi
dengan dokter untuk obat anti depresan : diazepam 5mg kalau perlu
2. Resiko
perdarahan berhubungan dengan tindakan invasive dan pemberian antikoagulan
(heparin)
Ditandai dengan adanya : perdarahan pada
area penusukan sheet kateter, kulit pucat, akral dingin, tekanan darah turun,
palpitasi, kadar haemoglobin turun, ACT dan APTT memanjang
Tujuan rencana keperawatan : tidak terjadi perdarahan
setelah tindakan keparawatan selama 1X24 jam
Intervensi keperawatan :
a.
Mencatat
banyaknya perdarahan dan yang terjadi saat prosedur PCI
b. Mengobservasi dan mencatat adanya perdarahan dan haematoma pada luka penusukaan sheet kateter
setiap 30 menit
c. Mengobservasi
dan mencatat perubahan haemodinamik : tekanan darah menurun, nadi meningkat
d. Mengobservasi
dan mencatat adanya perubahan warna kulit, akral pasien
e.
Untuk sheet
kateter pada femoralis dan brachialis cek ACT setelah 4 jam selesai tidakan
sebelum aff sheet
f. Membebat luka
setelah aff sheet dengan elastic perband melebihi setengah sisi paha atau
brachial
g. Menganjurkan
pasien untuk tidak beraktifitas menggunakan anggota tubuh yang digunakan untuk
prosedur PCI selama 6 jam etelah aff sheet
3. Resiko
penurunan Cardiak out-put berhubungan dengan penurunan hipovolemi (preload)
Ditandai dengan adanya : penurunan tekanan darah, akral dingin, keluar keringat
dingin, heart rate menngkat, kulit pucat, perubahan status mental.
Tujuan rencana keperawatan : fungsi jantung/cardiak
out-put meningkat adequat setelah tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam,
Intervensi keperawatan :
a. Mencatat/mengobservasi
TTV, HR,TD,RR, terutama adanya hipotensi, dan mewaspadai penurunan
sistole/diastole
b.
Mencatat/observai
adanya disritmia, kualitas denyut nadi dan observasi respon pasien
c.
Mengobservasi
perubahan status mental/orientasi/gerakan reflek tubuh/gelisah
d.
Mencatat
kualitas nadi perifer dan suhu kulit dengan cara meraba nadi perifer
e.
Mengukur dan
catat intake-output balance cairan selama 24 jam
f. Mendorong
keluarga dan membantu keluarga dalam memenuhi aktifitas perawatan diri sesuai
kemampuan pasien
g.
Mengkaji ulang
ECG secara berseri setiap 24 jam dengan melakukan pemeriksaan ECG 12 Lead
setiap hari disamping tetap memasang monitor ECG dan memantaunya
Kolaborasi:
a. Memberikan
Oksigen sesuai indikasi
b. Memberikan
cairan lewat IV line sesuai indikasi
c. Memberikan
obat-obatan baik intra vena dan per oral sesuai indikasi
d. Memantau
CVP setiap 2 jam
4. Gangguan
rasa nyaman : nyeri berhubungan dengan iskemia miokard
Ditandai dengan pasien menyatakan nyeri dada, gelisah,
heart rate meningkat, tekanan darah meningkat
Tujuan rencana keperawatan :
nyeri berkurang atau hilang setelah dilakukan tindakan
selama 3 x 24 jam
Intervensi keperawatan :
a. Mengkaji
tingkat nyeri dada dan abdomen, dengan pemeriksaan fisik dan anemnesa ke
pasien.
b. Megobservasi
adanya cemas/gelisah pada pasien
c. Mencatat/pantau
TTV (TD,N,RR,S) setiap jam
d. Memberikan
posisi yang nyaman dan ajarkan tehnik relaksasi yaitu tarik nafas dalam dan
batuk efektif.
e. Membantu
dan mendorong keluarga untuk aktif dan member dukungan selama perawatan diri
pasien
f. Mendampingi
pasien saat dokter menjelaskan tentang penyakit pasien dan prosedur PCI
g. Memberikan pendidikan kesehatan tentang penyakit dan
prosedur PCI kepada pasien dan keluarga
h. Kolaborasi:
memberikan obat anti nyeri dan cemas yaitu: parasetamol, diazepam oral sesuai
dosis
5. Resiko
terjadi infeksi berhubungan dengan tindakan dan pemasangan alat – alat invasive
Ditandai dengan : pasien merasa demam, suhu tubuh
lebih dari 37,5◦C, adanya kemerahan pada luka tusuk sheet kateter, peningkatan
leukosit
Tujuan rencana perawatan : tidak terjadi infeksi
setelah dilakukan tindakan perawatan selama 1 X 24jam
Intervensi keperawatan :
a. Gunakan
teknik steril saat melakukan prosedur PCI
b. Gunakan teknik
steril dan benar saat melakukan pencabutan sheet catheter
c. Rawat luka
aff sheet kateter dengan teknik aseptic
d. Monitor
tanda-tanda vital termasuk suhu tubuh tiap 4jam
e. Monitor
adanya kemerahan, pembengkakan, haematoma, dan rasa hangat pada luka penusukan
sheet kateter
f. Cek
infeksi marker bila ada tanda-tanda infeksi
g. Kolaborasi
dengan dokter untuk pemberian therapy sesuai kondisi pasien
0 komentar:
Posting Komentar