Siapakah Saya ?
Siapakah sebenarnya saya ini ? Untuk apa saya hidup ? Apa yang di cari di dunia ini ?. Tepat pada hari ini awal Januari tanggal 30 Tahun 2014, rasa - rasanya kegalauan mengenai beberapa pertanyaan diatas semakin kian menumpuk menunggu jawaban yang tidak terjawab di usia saya yang tepat ber-umur 25 tahun sekarang ini. Apakah ini pertanda bahwa saya masuk dalam rentan usia menuju pola pikir dewasa, apa ini mungkin memang waktunya raga dan batiniah ini meminta pertanggungan atas apa yang telah diperbuat untuk mengetahui sebenarnya tentang arti kehidupan ini.
Pada dasarnya hidup ini menurut ke simpelan saya pribadi, bahwa hidup ini di bagi empat fase, yakni saat dalam rahim ( Embrio ), lahir, tumbuh kembang, dan Meninggal. Secara harfiahnya manusia, pun saya menjalani aktivitas kehidupan yang sekedar menjalaninya tanpa beban seperti air mengalir kemana mengikuti arus tanpa menyadari makna hidup. Dari mulai saat dunia sekolah, saat sekolah ya sekolah, datang, melihat guru mengoceh, jajan lalu pulang ke rumah, dan sekarang pun saat bekerja terkadang dunia lebih di nomer satukan di bandingkan akhirat, padahal hal tersebut saya ketahui keliru.
Allah mungkin telah memberikan semacam colekan ke galauan kepada nurani saya, sehingga hampir sebulan ini celotehannya selalu berdengung dan bergetar, apalagi ketika melihat kumpulan majelis orang-orang shaleh yang seakan mengisyaratkan kepada saya untuk ikut bergabung untuk memuji kebesaran Allah, tetapi di satu sisi terkadang batin ini pula sering tergelincir ketika melihat di sekeliling orang-orang menikmati indahnya dunia dengan segala kesibukan hiruk-pikuk yang sangat menggiurkan.
Tahu Tapi Tidak Mau Tahu !
Mungkin kalimat itu sering terdengar, yah, tahu tapi tidak tahu bahwa kayakinan kita sebagai seorang muslim memang menyadari bahwa tuntunan hidup manusia itu semuanya telah di tuangkan dalam al-quran, tetapi mereka mengetahui tapi tidak banyak yang melaksanakan dan menelaahnya. Dalam hal ini kembali saya menyadarinya bahwa ternyata memang benar segala laku lampah, tindak-tanduk manusia di atur dalam al-quran, saya mengetahui dan tidak mau tahu untuk melaksanakannya.
Makna Hidup !
Sampai detik ini pula saya masih belum memahami secara detail akan makna hidup, dan ternyata ketika saya tidak menyadari ketiadaannya, naruni ini semakin bergetar dan berusaha mencari jawaban-jawaban yang dapat meredam goncangan batin ini. diperlukan keluasan dan kelapangan hati serta keterbukaan pikiran untuk memahami arti indahnya dan makan dari hidup ini, dengan mencoba belajar, menelaah dan mengaplikasan segala perintah Allah yang tertuang dalam al-quran sesuai ajaran yang saya yakini, dan menjauhi nikmatnya keindahan dunia yang semu. Saya menyadari bahwa jiwa ini masih kotor dan berusaha walaupun perlahan untuk mengikis noda yang ada dalam jubah nurani dengan memanfaatkan beberapa artikel bermanfaat sebagai sumber bacaan yang sehat untuk memaknai arti kehidupan.
Empat inti pemahaman tentang Makna Hidup yang dipaparkan oleh Al-Qur’an
Pertama: Hidup Adalah Ibadah
Pada
intinya, arti hidup dalam Islam ialah ibadah. Keberadaan kita dunia ini
tiada lain hanyalah untuk beribadah kepada Allah. Makna ibadah yang
dimaksud tentu saja pengertian ibadah yang benar, bukan berarti hanya
shalat, puasa, zakat, dan haji saja, tetapi ibadah dalam setiap aspek
kehidupan kita.
“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku.” (QS Adz Dzaariyaat:56)
Hadits riwayat Muslim, Abu Dawud, At-Tirmidzi, Nasa’i dan Ahmad:
عَنْ أبِى هُرَيْرَة (ر) أنَّ رَسُول الله .صَ. قَالَ: إذَا مَاتَ الإنسَانُ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إلاَّ مِنْ ثَلاَثٍ:
صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ اَو عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ, اَووَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُولَهُ (رواه ابو داود)
“Apabila seorang manusia meninggal maka putuslah amalnya, kecuali tiga hal: Sedekah jariyah atau ilmu yang bermanfaat sesudahnya atau anak yang shalih yang mendo’akannya”.
Kedua: Hidup Adalah Ujian
Allah berfirman dalam QS Al Mulk [67] : 2 yang terjemahnya,
“(ALLAH) yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya, dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.”
Allah akan menguji manusia melalui hal-hal sebagai berikut sesuai dengan QS Al Baqarah [2]:155-156 sbb,
“dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan, dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: “Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun”.”Besarnya pahala sesuai dengan besarnya ujian dan cobaan. Sesungguhnya Allah ‘Azza wajalla bila menyenangi suatu kaum Allah menguji mereka. Barangsiapa bersabar maka baginya manfaat kesabarannya dan barangsiapa murka maka baginya murka Allah. (HR. Tirmidzi)
Ketiga: Kehidupan di Akhirat Lebih Baik dibanding Kehidupan di Dunia
Dalam QS Ali ‘Imran [3]:14,
“dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).“Yaa Allah, tak ada kehidupan selain kehidupan akhirat.
(HR. Bukhari)
QS Adh Dhuha [93]:4,
“dan sesungguhnya hari kemudian (akhirat) itu lebih baik bagimu daripada yang sekarang (permulaan).”
Keempat: Hidup Adalah Sementara
Dalam QS Al Mu’min [40]:39, Allah berfirman,
“Hai kaumku, sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah kesenangan (sementara) dan sesungguhnya akhirat itulah negeri yang kekal.“
Dalam QS Al Anbiyaa [21]:35,
“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya) dan hanya kepada Kami-lah kamu dikembalikan.“
Semoga pada saat kita tahu dan khususnya saya mengetahui segala kebenaran ini, segera merubah pandangan hidup ini, dan menjadikan kehidupan di dunia sebagai ladang untuk mencari pahala, dan mendapatkan meaning of life yang bermakna.
Semoga Allah mengampuni segala dosa-dosa kita di masa lalu dan pada saat ini, dan semoga kita termasuk dalam golongan orang-orang yang di berikan rahmat oleh Allah. Amin yaa rabb.
Sumber :
http://mwildansr.blogspot.com/2013/03/makna-hidup-tujuan-hidup-menurut-al.html
http://pernikmuslim.com/tazkiyatun-nufus/884-44-renungan-makna-hidup.html
0 komentar:
Posting Komentar