Seperti cerita-cerita di
blog para traveler lain, yang secara gamblang membahas destinasi tempat yang
pernah mereka kunjungi atau baru mereka datangi, semisal dengan berbagi foto
yang dapat menggambarkan tempat tujuan tersebut, yang pada akhirnya kita
tertarik untuk mendatangi daerah dimana destinasi itu berada, disadari atau tidak secara tidak
langsung, kita berperan andil dalam pembangunan daerah di sekitar
destinasi itu, saya sendiri menyebut istilahnya orang yang suka membagikan info dari cerita ‘perjalananya’
walaupun tahu ga akan dibayar, bisa dinamakan Travelunteer, asal katanya dari Traveler dan Volunteer, Setuju-kan !!.Seperti kata mantan saya "Raisa" penyanyi itu (hehe), bilang ke saya, mengupload sesuatu ke media sosial itu bukan mau di lihat viewer atau ingin terkenalnya, tapi itu sebuah kepuasaan.
Kali ini saya pula dengan segenap
kekuatan, jiwa raga dan intelektual yang saya miliki, hehe ( Bukan sifat asli
ya..), bahkan mainstream seperti blogger travelunter lain ‘menjentrekan’ atau
artinya menceritakan dengan benar, tetapi bagi saya ini seperti mencapai "klimax" karena bisa berbagi info
tentang wisata murah meriah, dapat dijangkau dengan mudah namun pemandangannya
tidak kalah indah.
Leuwi Hejo dan Curug Barong.
Adalah salah satu destinasi yang baru saya kenal pada akhir tahun 2014, mulai
kenalan dengan Spot ciamik ini akibat racun dari teman-teman yang memajang foto
leuwi hejo di status BBM nya. Penasaran dong, langsung saja saya search di kang
Gogol daerah yang berada di Kampung Wangun Cileungsi Desa Karang Tengah Kecamatan Babakan Madang- Kabupaten. Bogor tersebut . Hasilnya wow ternyata daerah ini sudah cukup terkenal oleh orang-orang,
karena dari hasil pengintaian di search engine nya Kang Gogol Leuwi Hejo dan Curug Barong sudah banyak dibahas oleh Blogger lain. Ahh tapi tidak apalah, karena kebenaran itu harus tetap di tegakan bukan..hahha.
Sejarah Dari Definisi
Sejarah pastinya Leuwi Hejo belum sempat
terkorek dengan pasti bagaimana kumahanya, tapi berdasarkan definisi bisa di
ketahui jika Leuwi Hejo berasal dari bahasa Sunda yaitu Leuwi atau Lubuk atau Tempat pemandian. Pengertian sebenarnya Leuwi adalah suatu area atau daerah tertentu pada sungai yg memiliki
kedalaman tidak terukur jika kita menyelaminya atau bila mau mengukurnya bisa dengan batang kayu yg sangat panjang (biasanya pakai tangkal awi - 1 leunjeur ) . Permukaan air di Area atau
daerah tersebut biasanya diteduhi oleh
pepohonan yang sangat rimbun, terdapat bebatuan besar, air nya tenang seperti tanda tak
dalam dan kadang membuatnya
terkesan mistis.
Sedangkan hejo sama juga dari bahasa Sunda
yang artinya Hijau. Jadi kalau di definisikan Leuwi hejo adalah Tempat pemandian yang airnya jernih berwarna hijau.
Tetapi terkadang masyarakat sekitar ada yang menyebut Leuwi Hejo dengan sebutan Curug
Bengkok, karena mungkin disebut bengkok ya, memang aliran sungai di leuwi
bengkok berkelok-kelok tidak lurus, juga air terjun bengkok memang terlihat
tidak lurus.
Sedangkan arti Curug juga
berasal dari bahasa sunda yaitu Air terjun, dan Barong adalah adalah karakter
dalam mitologi Bali
biasanya berbentuk binatang, sedangkan di Jawa disebut "Barongan".
Ia adalah raja dari roh-roh serta melambangkan kebaikan. Menarik sekali mengetahui sejarah dinamakannya Curug barong
ini bila tahu seluk beluknya, mengapa dinamakan curug barong ?, tetapi dari
definisi tersebut dan dari pengamatan saya di curug barong itu sendiri, akan
terlihat sebongkah bebatuan besar yang berada di atas, tepat di samping aliran
curug barong akan terlihat percis penampakan batu seperti seekor burung Garuda yang memiliki
mata, hidung dan mulut serta sedikit siluet sayap yang dominan di kanan, bukan
terlihat seperti barong yang ada di Bali yang sesuai definisi tadi.
Mulai
Perjalanan
Tidak sulit untuk bermain ke
daerah ini, apalagi jika kalian berada di daerah Bogor – Jakarta bahkan Sukabumi.
Kalau saya kebetulan domisili di bogor jadi akses jalannya tidak jauh kurang
lebih 15 km dari tempat kami daerah Cibinong-Mayor Oking akses ke jalan baru
lewat Citereup. Untuk pergi ke leuwi hejo dan curug barong dari daerah Bogor-Sukabumi
atau daerah lain, Meeting Point dan patokannya paling enak tepat di depan
gerbang luar Jungle Land (pasti pada
hafal). Dari Tol Jagorawi tinggal lurus saja, jangan lupa akses ke Sentul dan
Jungle landnya dibaca biar tidak salah jurusan.kalo dari gambar di atas tinggal ikuti saja jalur ke Gn. pancar, mudah kok aksesnya.
Setelah ketemu gerbang luar Jungle
Land, tinggal langsung ambil jalur kanan ( ingat bukan jalur kiri ) di
pertigaan ini tidak ada tanda atau rambu-rambu menuju ke Leuwi hejo, bila ragu
jangan sungkan untuk bertanya karena masyarakatnya pun sangat bersahabat dan saromeah.
Perjalanan dari gerbang
Jungle Land ke Kampung Wangun
Cileungsi Desa Karang
Tengah ini memakan waktu sekitar 30 - 40 menit, tergantung situasi jalanan. Lebih
baiknya main ke daerah ini pada musim panas, karena jalan tidak terlalu licin
dan debit air sungainya pun tidak terlalu besar, nah pada saat musim hujan
walhasil jalan bakal licin akibat tanah dan lumpur serta bebatuan kerikil, juga
tracknya lumayan terjal dengan kemiringan 20 - 40 % dan jalan landai sampai
bergelombang, karena Leuwi hejo berada di ketinggian 500 – 1000 m dpl. Enaknya sih
naik kendaraan sendiri, boleh motor (apalagi motor Trail ), mobil atau sepeda, kalau naik kendaraan
umum susah, kadang ada kadang hilang paling banter naik ojeg
Tipsnya: recomend deh berangkat pagi kira-kira udah shalat subuh viewnya lebih keren dan di tkp untuk berenang kaya private pool kosong pisan euy. juga sebelum mulai mendaki ke Kampung
Wangun Cileungsi lebih baik persiapkan perbekalan dulu dari
bawah, berupa makanan, minuman serta jaket windbreaker, diusahakan juga perut
tidak kosong, karena bila dijalan kendaraan mogok atau harus jalan kaki kalian
masih punya cadangan tenaga..hihi
Tiba di Leuwi Hejo dan Curug Barong
Sebelum
jalan masuk ke leuwi hejo, akan terpampang berupa spanduk jelas di kanan jalan “Selamat
Datang di Wisata Alam Curug Bengkong Leuwi Hejo, Curug Barong”, dari jalan itu
langsung saja masuk, sekitar 500 meter barulah sampai di Pos “Jaga” masuk ke
Leuwi hejo dan Curug barong. Retribusi masuk per orang Rp.10.000, untuk Jasa parkir Rp.5.000 per motor. Sedangkan untuk mobil akses masuk hanya sampai di atas saja,
sehingga di haruskan berjalan kaki yang lumayan lah buat otot kaki yang kendur.
Leuwi Hejo
Dari pos jaga retribusi
untuk ke curug hejo tinggal turun saja sekitar 5 menit juga sampai, di sekitar
aliran sungai leuwi hejo pun tak kalah menarik spotnya, ada beberapa kubangan
air yang jernih bagi yang tidak bisa berenang. Untuk spot curug hejo lebih
mantap lagi karena aliran air terjun dengan ketinggian sekitar 4 meter terjun
bebas langsung ke leuwi hejonya, hasilnya kedalaman air cukup dalam dan menantang
bagi yang mahir berenang.
Tipsnya
: Kalau kata Mbah, jangan lupa punten-punten atau permisi dulu sebelum terjun,
juga bicara jangan asal, terus extra hati-hati soalnya aliranya lumayan deres dan
dalem di pas air terjunya, juga bawa kantong plastik buat sampah makanan. Jangan
sampai buang sampah sembarangan, soalnya sungainya ga mau di kotorin, kalau yang mau niat ngotorin apalagi Vandalisme ( Coret-coret ) mending buang niat buruknya biar selamet pulang coy.
Curug Barong
Nah
leuwi hejo kan ke bawah, kalau curug barong itu “nanjak” ke atas, nanti minta
petunjuk arah ke akang-akangnya, dari pos sekitar 15 menit jalan kaki. Curug
barong sendiri memiliki ketinggian sekitar 7 meter dengan debit air yang deras, nanti akan terlihat seperti ada kubangan terowongan air tepat di bawah air terjunnya,
menurut warga sekitar konon kubangan itu merupakan saluran air bawah tanah yang
berbentuk terowongan, entah sampai mana ujung terowongan tersebut Dan amati pula bebatuan disana, nanti kalian akan serasa
di amati oleh seeokor burung besar yang ada di atas air terjun, percaya dah..
dan kalian pun akan sepakat dengan saya kalau Curug itu enaknya di panggil “Curug
Garuda”.
Tipsnya: tidak disarankan dan di anjurkan untuk pengunjung
berenang disana, sangat berbahaya. kalau mau berenang mending di Leuwi hejo. tapi Kalau berfoto - foto sih boleh, ingat pula kantong
plastiknya buat sampah.
Jadi
menurut saya pribadi, cukup layak lah tempat ini untuk dijadikan referensi
akhir pekan, di tengah rutinitas sekolah, pekerjaan dan rumah tangga serta
sekelumit permasalahan bangsa yang makin suram, lebih baik mengasingkan diri ke tempat ini. Niscaya pikiran kita akan jernih sejernih
leuwi hejo dan rejeki kita deras seperti curug barong..hih...
Akan
tetapi tempat ini masih perlu perhatiaan lebih serius dari pemerintah terkait,
karena menurut pengakuan akang-akang penjaga pos disana mengatakan bahwa tempat
wisata ini masih dikelola sendiri oleh masyarakat setempat, untuk pihak
pemerintahnya masih dalam proses penjajakan, dan juga patut disesalkan ada
beberapa pihak yang meng-klaim memiliki tanah di area sekitar leuwi hejo dan
curug barong memasang board klaim “Tanah
Ini Milik ….”, sehingga bagi saya, itu sangat mengganggu pemandangan, dan seperti ada sesuatu
yang tidak beres di daerah tersebut. serta aksi jahil para vandalis-vandalis jalanan yang sengaja merusak keindahahan ini sangat jelas idiot dan itu tidak keren sob. Doa saya, kami dan semua Travelunteer, semoga saja semua terselesaikan dan aset wisata
di Bogor ini terkelola serta tertata dengan baik.
mantaabbb abis bro,
BalasHapusini daerah wisata bagus yg ga perlu jauh2 kalo dr jakarta,
cm spertinya akses jalannya yg perlu dibagusin, di aspal atw apa gitu, supaya para wisatawan bisa lebih nyaman dan ga ngeri kepleset karena jalan yg licin
Sy tau dr temen yg cerita trus cr di websitenya, ternyata bener mantab abis......, insyaAllah next time sy akan berkunjung
boleh neh tempatnya ... layak dikunjungi
BalasHapuskeren banget makasih infonya
BalasHapusHarga Tiket Wisata