Setelah sekian
lamanya saya tidak mengutak atik Blog Kalangkang Mencrang ini, sepertinya
kurang lebih 1 tahun tidak ada hal yang baru, cerita baru atau tulisan copy
paste hehehe, dan akhirnya karena kebetulan akhir tahun lalu saya pulang trip dari Gunung Bromo, lantas terpikir mau
nge-blog lagi dan ada bahan untuk tulisannya juga, akhirnya tarararammmm, saya
balik lagi menulis di Blog.
Pada artikel
kali ini saya masih meraba raba bagaimana caranya mengetik dan berpikir
merangkai kata, karena jujur dari hati ( mulai lebay hihi ) jari-jari tangan
saya agak mulai kaku dan otak saya juga masih terkontaminasi film Marion Jola
Idol 2018 yang wah itu, sehingga susah buat membedakan mana keyboard dan mana ……
Jadi susah mau
mulai dari mana !!heheh
Ah ok deh saya
mulai, seperti biasa kalo kita mau trip kesebuah destinasi baru itu selalu excited,
segala macam dibeli, dari mulai pakaian, sepatu, tas baru, celana dalam baru
dan sampai HP jg baru, apalagi ini destinasi ke gunung Bromo, yang kata orang
orang dingin bener kalo disana, ya namanya dataran tinggi, ga mungkin panas
juga kali, oon juga ini yang ngetik !hhmm.
Saya berangkat pada hari Sabtu tanggal 23 Desember
2017 lalu, bersama 5 orang teman kerja, yang Alhamdulillah trip kali ini di
sponsori oleh PT. Obat Kuat Cap IGA, dari mulai pesawat, hotel, tiket dan motor
trail udah ada yang urus, sehingga kami tinggal duduk santai sambil ngopi manis
hehe.
Tiba di bandara
Juanda Pukul 22.00 yang pada saat itu berbarengan dengan laga El Classico jilid
1, tapi sayangnya Real Madrid tumbang di kandang sendiri dan membuat hati saya
sedikit gundah gulali hihi. Oh ya pasti ada yang mikir, kok saya turun di
bandara Juanda ya bukannya di malang Abdul Rachman Saleh, padahal kan tujuannya
mau ke Malang. Menurut infonya dikarenakan Pesawat tujuan malang penerbangan
terakhir sampai jam 15.00 sore dan memang tidak ada penerbangan malam dan juga
di karenakan belum siapnya peralatan, SDM dan lain halnya sehingga penerbangan
malam di bandara Abdul Rachman Saleh belum ada.
Kemudian saya
dan tim menuju ke Hotel Riche Malang dan
menginap disana selama 2 malam, untuk sekedar info bahwa hotel ini sangat
bersejarah sekali , ketika kami tiba di sana persis di pintu masuk kami seperti
dibawa ke masa tempo dulu, terlihat ornamen dan bentuk bangunan yang penuh
sejarah dan juga misteri sepertinya. Bagi yang penasaran beberapa artikel bisa
di lihat dibawah sini
Lalu setelah
kami sampai di hotel pada pukul 01.00 WIB, lantas merebahkan badan sesaat
sebelum mulai perjalanan ke Gunung Bromo dengan motor trail yang telah kita
atur jadwalnya, saat teman teman lain pun sedang beristirahat tiba-tiba
terdengar suara gaduh di sebelah kamar saya sembari ada orang yang berteriak
dan gedor jendela,kemudian sontak saya keluar dengan seketika dan bertanya
kepada penghuni kamar sebelah, Ono opo to mas ? ungkap saya , kemudian si
penghuni kamar sebelah tersebut bilang kepada saya, “ Mas sampean denger ga
tadi, ada suara anak kecil yang meraung raung di belakang jendela kamar saya
sambil mukul jendela ?” asli saya kaget mas, sampe loncat saya dari tempat
tidur.
Dalam hati saya berkata, iya mas saya juga denger jelas sepertinya itu
suara hantu, tetapi saya tidak bilang jujur kepada si penghuni kamar sebelah
tersebut supaya suasana hari itu tidak menjadi kacau , saya hanya bilang “ wah
saya ga denger tuh mas, jangan jangan kucing itu mas lagi bertengkar berebut
makanan “ ujar saya kepada si penghuni kamar sebelah tersebut.
Pada pukul 02.30
WIB saya dan tim kemudian berangkat menuju Gunung Bromo dengan mengendarai
motor trail yang sudah tersedia, lalu meninggalkan raungan anak kecil tadi yang
saya rasa itu ucapan selamat datang dari penghuni gaib di Hotel Riche dan itu
buat kami tidak ada masalah karena mereka juga teman main kami hihihi.
Dalam bayangan
kami menuju ke gunung Bromo itu sangat mudah dan biasa saja, eh bayangan
tersebut ternyata salah, ternyata sepanjang jalan yang kami lalui ke sana
sangat menantang dan berbahaya, apalagi kami mengendarai motor trail bukan
dengan mobil Jeep yang bisa duduk santai di jok belakang, suhu yang dingin,
jalan yang berbatu serta gelap dan jurang sangat kami nikmati. Kata orang orang
sana kalo bawa motor ke gunung Bromo itu harus banyak sabar dan hati-hati,
karena kita akan berebut jalan dengan pengendara mobil Jeep dan ternyata hal
tersebut benar, dengan lebar jalan yang tidak luas sehingga pada saat
berpapasan atau berbarengan dengan mobil Jeep, mereka akan makan semua jalan
tidak ada kompromi, sehingga untuk pengendara motor seperti kami, harus
menunggu dan ambil momen buat menyalip dengan sempurna.
Tiba di Gunung
Bromo pada pukul 05.00 WIB, seperti bukan pukul 05.00, karena disana sudah
seperti pukul 06.30 WIB dan sudah ramai dengan pengunjung yang berburu Sunrise.
Subhannallah sekali memang tempat ini banyak orang yang membicarakan
keindahannya, dan benar memang indah sekali tempat ini, begitu sempurna ciptaan
Allah, dan kami seperti merasa berada di Icelandia dengan tebing dan pepohonan
rimbun berwarna hijau cerah yang sangat memanjakan mata. Sangat nyaman
sepertinya bila disini di bangun perumahan untuk tempat tinggal, hehehe. Satu lagi yang tidak bisa di lupakan di gunung Bromo itu adalah Teh Naga yang bikin candu dan menggugah selera .
Akhirnya, doa
kami semoga tahun depan bisa kembali ketempat ini dan menikmati kota Malang
yang sejuk dan damai
Beberapa foto
dokumentasi saya dan teman saat di gunung Bromo dan kota Malang
0 komentar:
Posting Komentar