Sampurasun baraya
dulur dulur sa alam dunya mugia rahayu sagung dumadi,
Sudah lama saya absen di dunia blog ini, sangat antusias sekali (karena sudah lama tidak nulis artikel) saya kembali di terima dan bisa menulis blog ( efek Laptop rusak ) hihihi.
Sudah lama saya absen di dunia blog ini, sangat antusias sekali (karena sudah lama tidak nulis artikel) saya kembali di terima dan bisa menulis blog ( efek Laptop rusak ) hihihi.
Kali ini saya akan membagikan
pengalaman taun ke 2 saya ikut acara pada saat seren taun Kasepuhan Ciptagelar
Kesatuan Adat Banten Kidul tanggal 16 – 18 September 2016 lalu.
Sebelumnya nama Kasepuhan Ciptagelar
sudah sering saya bahas di blog ini, hampir di pastikan setiap tahunnya,
kasepuhan adat Ciptagelar selalu mengadakan acara “thanks giving” syukuran khas
adat kepada sang pencipta atau namanya biasa di sebut SEREN TAUN / SERAH TAUN,
yaitu acara untuk mensyukuri nikmat yang di berikan Tuhan kepada warga adat
atas melimpahnya hasil perkebunan dan pertanian di Kampung Adat Ciptagelar. Nantinya
dalam acara tersebut di meriahkan dengan beberapa pertunjukan seperti Debus (
seni bela diri khas Banten ), Jaipongan, Jipeng, Wayang Golek dan lainnya,
dengan acara puncak yaitu Upacara Ngadieukeun.
Upacara Ngadieukeun adalah
upacara memasukan pocongan padi ( yaitu padi yang sudah di pilah menjadi
beberapa ikat ) yang di masukan ke dalam tempat khusus yang bernama “Leuit” si
Jimat, leuit adalah tempat khas orang sunda untuk menyimpan hasil padi.
Acara tahun ini sangat meriah
sekali, selain dengan acara-acara adat yang di selenggarakan, ada pula beberapa
pejabat daerah yang hadir di Kasepuhan Ciptagelar, Salah satunya yang saya
kagumi yaitu kang Dedi Bupati Purwakarta yang sangat perhatiaan terhadap Budaya Sunda, saya pun sempat berfoto dengan beliau
yang ternyata sangat ramah sekali kepada warga yang mengajaknya berfoto,
walapun dari raut mukanya terlihat lelah, tetapi beliau tetap sumringah saat
melihat kamera, salut pisan pokokna mah ka kang Dedi.
Kasepuhan Adat Ciptagelar sudah
bukan lagi tempat asing bagi saya, selain tuan rumahnya sangat ramah, juga
warganya pun memiliki nilai kearifan khas orang sunda nu saromeah tidak sombong
dan selalu menegur pada setiap tamu yang datang, coba saja bagi temen-temen
datang ke Kasepuhan Ciptagelar nanti pasti akan merasakan yang sama, semacam
ada keterikatan, ketertarikan yang sulit di jelaskan, seperti kita jatuh cinta
begitu....hehehe....
Beberapa Foto yang saya abadikan
pada saat Seren Taun Kasepuhan Ciptagelar ke 348 :
Hapunten Paralun nu kasuhun ka nu gaduh Kasepuhan nyungkeun widi na, haturnuhun.
Hapunten Paralun nu kasuhun ka nu gaduh Kasepuhan nyungkeun widi na, haturnuhun.
0 komentar:
Posting Komentar